Jangan salah jalan dalam menuntut ilmu. Penuntut ilmu agama harus mengikuti jalan orang-orang yang ditolong Alloh dan mengikuti jalan para sahabat, tabiin, tabiut tabiin dan para ulama. Ada diantara penuntut ilmu jika dia memperhatikan dan mengoreksi dengan jujur maka dia ternyata orang yang belum bisa istiqomah, mudah tergoda mengikuti hawa nafsu atau semisalnya. Menuntut ilmu agama tidaklah musiman, begitu menuntut ilmu maka bertambah hari menekuni ilmu maka bertambah kokoh keimanan, bertambah kebaikan dalam dirinya, bertambah tawadu', dan akan bertambah istiqomah sampai dia bertemu dgn Alloh. Salah satu penyebabnya karena jalan pengambilan ilmu yg dulu ditempuh para ulama telah hilang pada mereka. Penuntut ilmu seharusnya mengikuti jalan para ulama yang dulu telah meraihnya. Diantaranya menuntut ilmu seharusnya mengambil ilmu dari dasar (tauhid) kemudian baru yang cabang. Ilmu tidak bisa dicari dalam satu kesempatan sekaligus, menuntut ilmu harus mulai dari dasar sebelum besarnya untuk mengambil dasarnya ilmu selangkah demi selangkah. Mengetahui sedikit ilmu kemudian berusaha sekuat tenaga mengamalkannya. Maka kita meminta taufik dan petunjuk dari Alloh untuk ilmu yang bermanfaat. Terkadang capek, terkadang malu, bahkan kadang kita masih juga melakukan kemaksiatan, belum bisa sepenuhnya istiqomah. Tapi, apakah kita terus berhenti memperbaiki diri? Orang tahu tersiksa dengan ilmunya- Orang jahil gembira dengan ketidaktahuannya. Orang mengerti tersiksa dengan ilmunya, merasa takut berbuat ini- itu yang ternyata ada larangan dan dosanya. dan orang jahil mereka merasa aman terhadap apa yang setiap hari dilakukan, tak peduli atau bahkan memang tidak tau ternyata ada larangan dibalik apa-apa yang dilakukan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar