Sinusitis; Definisi, Penyebab, Gambaran klinis, Penanggulangan
SINUSITIS
Definisi
Sinusitis adalah suatu
peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus,
bakteri maupun jamur. Sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari
keempat sinus
Penyebab
Ostium sinus tersumbat,
atau rambut-rambut pembersih (ciliary) rusak sehingga sekresi mucus
tertahan dalam rongga sinus yang selanjutnya menyebabkan peradangan.
Gambaran klinik
- Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari.
-
Sinusitis akut dan kronik memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan
dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu
yang timbul berdasarkan sinus yang terkena:
1. Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala.
2. Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
3.
Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata
serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa
menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung ditekan, berkurangnya indera
penciuman dan hidung tersumbat.
4. Sinusitis sfenoidalis
menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa
dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang
menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.
- Gejala lainnya adalah:
a. tidak enak badan
b. Demam, demam dan menggigil menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke luar sinus.
c. letih, lesu
d batuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari
e. hidung meler atau hidung tersumbat.
f. Selaput lendir hidung tampak merah dan membengkak, dari hidung mungkin keluar nanah berwarna kuning atau hijau.
Diagnosis
-
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala, foto rontgen sinus dan
hasil pemeriksaan fisik. Untuk menentukan luas dan beratnya sinusitis,
bisa dilakukan pemeriksaan CT scan.
- Pada sinusitis maksilaris, dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk mengetahui
adanya abses gigi.
Penatalaksanaan
- Sinusitis akut
Untuk sinusitis akut biasanya diberikan:
§ Dekongestan untuk mengurangi penyumbatan
§ Antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri (terapi awal umumnya dengan amoksisilin atau kotrimoksazol)
§ Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri.
Dekongestan
dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot hidung hanya boleh dipakai
selama waktu yang terbatas (karena pemakaian jangka panjang bisa
menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan pada saluran hidung). Untuk
mengurangi penyumbatan, pembengkakan dan peradangan bisa diberikan obat
semprot hidung yang mengandung steroid.
- Sinusitis kronik
Diberikan
antibiotik dan dekongestan. Untuk mengurangi peradangan biasanya
diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid. Jika penyakitnya
berat, bisa diberikan steroid per-oral (melalui mulut).
Hal-hal berikut bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman:
- Menghirup uap dari sebuah vaporizer atau semangkuk air panas
- Obat semprot hidung yang mengandung larutan garam
- Kompres hangat di daerah sinus yang terkena.
Jika tidak dapat diatasi dengan pengobatan tersebut, maka satu-satunya jalan untuk mengobati sinusitis kronik adalah pembedahan.
sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS. 2007. Depkes RI
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar