Sabtu, 06 Februari 2016

Sifat Periodik Unsur-Unsur



1. Jari-jari atom 
Jari-jari atom didefinisikan sebagai setengah jarak antara dua inti atom
yang berikatan dalam wujud padat.
Jari-jari atom dari atas ke bawah dalam satu golongan semakin besar, dikarenakan jumlah kulit atomnya semakin ke bawah semakin besar.
Untuk unsur yang berada dalam satu periode semakin kekanan  jari-jari atomnya semakin kecil dikarenakan dalam satu periode setiap unsur memiliki jumlah kulit yang sama sedangkan jumlah elektron valensinya semakin banyak, sehingga gaya tarik menarik proton dengan elektron pada kulitnya semakin besar sehingga jaraknya semakin kecil

  
2. Energi Ionisasi




Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar/elektron valensi suatu atom dalam keadaan gas.

Atau Untuk mengetahui sukar mudahnya suatu atom melepaskan elektron dapat ditentukan dari harga energi ionisasinya.

Nilai energi ionisasi bergantung pada jarak elektron valensi terhadap inti atom. Makin jauh jarak elektron valensi terhadap inti atom, makin lemah tarikan inti terhadap elektron sehingga energi ionisasi makin kecil.

3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah perubahan energi atom ketika elektronditambahkan kepada atom itu dalam keadaan gas.Secara umum, nilai afinitas elektron dalam satu golongan dariatas ke bawah menurun hal ini menyebabkan suatu unsur semakin mudah menerima elektron, sedangkan pada satu periode dari kiri kekanan bertambah, sehingga semaik sulit menerima elektron.
Nilai afinitas elektron umumnya sejalan dengan jari-jari atom. Makin kecil jari-jari atom, nilai afinitas elektron makin tinggi.
Sebaliknya, makin besar jari-jari atom, nilai afinitas elektron kecil.


4. Keelektronegatifan

Pada tahun 1932, Linus Pauling ahli kimia dari Amerika membuat besaran lain yang dikenal dengan skala keelektronegatifan. Keelektronegatifan adalah kemampuan atau  kecenderungan suatu atom untuk menangkap elektron dari atom lain dalam senyawanya.
Bagaimana keelektronegatifan unsur-unsur dalam tabel periodik? Dari seluruh unsur dalam tabel periodik unsur, unsur apa yang memiliki harga keelektronegatifan tertinggi dan yang terendah?
Dalam satu periode dengan bertambahnya nomor atom, keelektronegatifan cenderung makin besar. Dalam satu golongan dengan bertambahnya nomor atom, keelektronegatifan cenderung makin kecil.

sumber : ebook dikti Hermawan, Yayan Sunarya, Khamidinal, Poppy K D
 

Senin, 11 Januari 2016

Halaman Khusus Muslim Pencari Rumah dan Tanah Karesidenan Solo dan Jogjakarta


 Bagi Anda Yang Mencari Rumah Di daerah Solo Raya, Sukoharjo, dan Jogjakarta - Gunung Kidul, dan mengalami kesulitan, maka kami menyediakan jasa mencari kriteria yang anda inginkan...

Hanya dengan 0,75 % dari nilai transaksi di bawah 700 juta dan 0,5 % dari nilai transaksi jika transaksi diatas 700,1 juta rupiah...

Silakan Hubungi 085647575086




























Senin, 04 Januari 2016

Bekal untuk Muda-Mudi



Kisah ini menegaskan satu hal, al-jaza’ min jinsil ‘amal, balasan itu sesuai dengan perbuatan.
Mari kita sedikit merenungi kisah yang memiliki banyak pelajaran ini:
Sebuah kisah nyata, dan ini dipublikasikan dalam koran-koran Arab. Aku tidak akan menyebutkan namanya. Yang menceritakan kisah ini adalah orang yang melakukannya sendiri. Dan dia meminta agar pihak koran tidak menyebutkan namanya. Dia hanya ingin agar orang-orang mengetahui kisahnya.
Dia mengisahkan, “Ketika sedang di kampus dengan teman-teman, dan punya banyak hubungan dengan gadis-gadis. Pada suatu waktu, aku bertemu seorang gadis dan melakukan hubungan terlarang dengannya. Dan aku tetap melakukannya hingga dia hamil karena berhubungan denganku. Ketika pihak keluarganya mengetahui hal ini, dan gadis tersebut menceritakan kepada kakaknya, dia menghajarku.
Setelah itu, aku berkata kepadanya, “Aku tidak mengenal adikmu. Carilah orang lain yang menghamilinya!”
Aku kemudian meninggalkannya, dan pergi.
Karena memang tidak memiliki bukti untuk membuktikan kesalahanku, mereka meninggalkanku.
Aku melupakan kejadian ini.
Tahun-tahun berlalu.
Pada suatu hari, aku pulang ke rumah dan menemukan ibuku pingsan di lantai. Aku mencoba untuk menyadarkannya. Setiap kali tersadar, ibu berteriak dan pingsan lagi. Aku menyadarkannya untuk kedua kalinya, tapi lagi-lagi ia berteriak dan pingsan. Aku mencoba untuk menyadarkannya tiga kali sampai aku berkata,
“Wahai ibu, apa yang terjadi?”
Ibu berteriak dan berkata, “Saudarimu!”
“Apa yang terjadi dengan saudariku?” tanyaku.
“Saudarimu dihamili tetangga.” Jawab ibu.
Aku pung langsung menemui tetanggaku, dan mulai menyerangnya sampai dia berkata kepadaku dengan kata-kata yang seolah seperti anak panah yang menghunjam hatiku.
Tahukah kalian apa yang ia katakan kepadaku?
Dia mengatakan,
“Aku tidak mengenal adikmu. Coba tanyakan orang lain yang menghamilinya!”
Subhanallah!
Hal yang sama seperti yang kuucapkan kepada keluarga gadis di kampus bertahun-tahun yang lalu.
Balasan tergantung pada amal perbuatannya.
Demikianlah.
Apakah kisah ini selesai? Belum.
Aku mengalami depresi yang berat setelahnya. Kemudian setelah berlalu beberapa tahun, aku memutuskan untuk menikah. Setelah bertunangan dan akad nikah, kami siap untuk pesta pernikahan.
Pada pesta pernikahan, aku mendapatkan kejutan. Calon istriku mengatakan bahwa ia pernah melakukan perbuatan zina sebelumnya. Dia berkata kepadaku, “Tolong tutupi keburukanku, semoga Allah juga menutupi keburukanmu.”
Lalu aku berkata kepada diriku sendiri,
“Sudah cukup ya Allah! Cukup! Cukup! Aku sudah menjalani cukup hukuman!”
Aku menghela nafas –mencoba menelan cobaan ini. Dan aku menghabiskan banyak waktu dengan istriku hingga dia melahirkan seorang bayi perempuan yang bagaikan rembulan.
Kemudian ketika dia berusia 6 tahun, anakku datang dari luar dengan menangis.
Apa yang telah terjadi?
Penjaga rumah telah memperkosanya.
Tidak ada perubahan, atau kekuatan kecuali atas kehendak Allah, Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa.
Allah berfirman, “Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu, dan Alalh sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Al-Anfal: 30).
Saudara-saudariku tercinta…,
Jangan katakan bahwa ini sering terjadi pada orang yang tidak taat. Jangan!
Gadis dari kampus yang berzina dengannya di awal cerita memiliki seorang saudara yang sedih ketika tahu saudarinya diziniai.
Lalu Allah memberikannya hukuman kepada saudari si pemuda, ya!
Dan dia akan mempunyai seorang suami, yang akan Allah uji melalui istrinya.
Gadis itu juga mempunyai seorang ayah yang hatinya hancur karenanya, sehingga Allah mengujinya melalui putrinya!
Balasan tergantung dari amal perbuatannya. Jadi dia harus membawa hukuman atas perbuatannya.
Dan untuk orang-orang yang tidak bersalah dalam kisah ini, maka ini menjadi cobaan bagi mereka. Allah ingin mengangkat derajat mereka, dan menghapus dosa-dosa mereka karenanya.
Saudara-saudariku, Allah cemburu untuk para wanita –yang dinodai kehormatannya. Mahasuci Dia! Dan Dia akan membalaskan dendam untuk mereka.
Maka, berhati-hatilah! –Kisah ini selesai sampai di sini.
Ya Allah, alangkah beratnya balasan bagi pelaku zina.
Membaca kisah di atas, sungguh kita teringat dengan tangisan Imam Asy-Syafi’i tentang dosa zina sebagaimana yang diceritakan oleh Salim A. Fillah, penulis buku-buku best-seller. ( tambahan admin blog ,sayang dia tidak memilih manhajnya imam syafii yang mengikuti manhaj salaf, tapi lebih memilih ikuti HTI, kelompok yang memiliki penyimpangan )
Satu saat Asy Syafi’i ditanya mengapa hukum bagi pezina sedemikian beratnya?
Wajah Asy Syafi’i memerah, pipinya rona delima.
“Karena,” jawabnya dengan mata menyala, “Zina adalah dosa yang bala’ akibatnya mengenai semesta keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus di rumahnya dan semut di liangnya.”
Ia ditanya lagi: Dan mengapa tentang pelaksanaan hukuman itu? Allah berfirman, “Dan janganlah rasa ibamu pada mereka menghalangimu untuk menegakkan agama!”
Asy Syafi’i terdiam… Ia menunduk, Ia menangis.
Setelah sesak sesaat, ia berkata…, “Karena zina seringkali datang dari cinta dan cinta selalu membuat kita iba .. Dan syaitan datang untuk membuat kita lebih mengasihi manusia daripada mencintai-Nya.”
Ia ditanya lagi, “Dan mengapa, Allah berfirman pula, “Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” Bukankah untuk pembunuh, si murtad, pencuri Allah tak pernah mensyaratkan menjadikannya tontonan?
Janggut Asy-Syafi’i telah basah, bahunya terguncang-guncang.
“Agar menjadi pelajaran…”
Ia terisak…
“Agar menjadi pelajaran…”
Ia tersedu…
“Agar menjadi pelajaran…”
Ia terisak…
Lalu ia bangkit dari duduknya, matanya kembali menyala, “Karena ketahuilah oleh kalian.. sesungguhnya zina adalah hutang. Hutang, sungguh hutang… dan.. salah seorang dalam nasab pelakunya pasti harus membayarnya!”
Ya, hindarilah segala yang tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang muslim. Zina adalah hutang, hutang, hutang. Jika engkau berhutang, maka ketahuilah bahwa tebusannya adalah anggota keluargamu.
Barangsiapa berzina, maka akan ada yang dizinai, meskipun di dalam rumahnya. Camkanlah hal ini jika engkau termasuk orang yang berakal.
Semoga bermanfaat.
IKHWATIE….
SADARILAH…
ZINA BERMULA dr hal-hal sepele…
awalnya hanya karena kekagumaan,saling sms,tanya kabar,telpon2an…
ketemuan ….
itulah awal mula syetan mengiring kta pada perzinaan.
Wallahu ‘alam.
sumber : status di whatsapp


\(\begin{equation} your-latex-code-here; \end{equation}\)
Contoh Sub Menu1 Contoh Sub Menu2 Contoh Sub Menu3
Contoh Sub Menu1 Contoh Sub Menu2 Contoh Sub Menu3